Pendidikan matematika

23.16 Unknown 0 Comments


Pendidikan matematika bisa melahirkan seseorang untuk menjadi pribadi kreatif dan inovatif.  Apalagi sejumlah fenomena kehidupan yang sangat kompleks menjadikan matematikawan dituntut mampu membuat terobosan guna menjadi pemberi solusi dengan intelektual yang dimiliki.
                Dosen Fakultas Saintek, UIN Sunan Kalijaga, Dr. Ibrahim menyampaikan hal ini dalam “Converence on Applied Mathematics and Education” di Gedung Convention Hall kampus UIN Sunan Kalijaga, Sabtu, 6 Oktober 2012. Acara yang digelar Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga ini, juga menghadirkan 2 pemakalah lain, yakni: Prof. Ho Weng Kin Ph.D., dari Nanyang Technology University Singapura dan Prof. Nur Irawan Ph.D., dari Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan diikuti sejumlah guru, dosen, peneliti, mahasiswa dan pemerhati matematika.  Kegiatan ini dibuka Dekan Fakultas saintek, Prof. Dr. H. Akh. Minhaji, MA.,  Ph.D. Menurut ketua panitia konverennsi, Noor Saif Muhammad Mussafi, M. Sc., Ketiga pemakalah di atas, berasal dari latar belakang yang berbeda. Diharapkan, akan dapat memperkaya khasanah keilmuan peserta, khususnya di bidang Analisis,  Aljabar, Statistika,  Matematika Terapan,  dan pendidikan matematika.
                Menurut Ibrahim, pembelajaran matematika sebaik apapun tidak akan bermakna, jika tak diaplikasikan sungguh-sungguh. Tentu saja bukan hal mudah mengaplikasikan pembelajaran matematika, jika tak dibiasakan melakukannya. Oleh karenanya, dalam pembelajaran matematika hendaknya tidak lagi menekankan pada hafalan, berpikir rutin, dan hanya mencari jawaban dari soal-soal yang sifatnya prosedural. Pembelajaran matematika, hendaknya dikondisikan menjadi aktifitas pembelajaran untuk mengolah aktifitas berpikir para siswa, dengan pemecahan masalah-masalah matematika yang menekankan sisi penalaran, jawaban yang beragam dan tidak lazim tetapi relevan dan orisinal.  Dengan begitu, seorang matematikawan, peneliti, guru/dosen matematika, dituntut berpikir kreatif dan inovatif agar karakter tersebut juga bisa termotivasi kapada peserta didiknya, demikian harap Ibrahim.
                Selesai penyampaian 3 malakah utama, konverensi matematika kali ini dilanjutkan diskusi terbatas dari peserta konverensi yang makalahnya lolos seleksi, yakni 38 makalah dari 57 makalah yang ikut seleksi, berasal dari para akademisi berbagai perguruan tinggi di Indonesia, demikian dijelaskan Noor Saif.

0 komentar: